Ekonomi
internasional adalah
ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun
pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika
Serikat, misalnya, sangat
bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di
konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat
membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara
industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh
prinsip-prinsip keunggulan komparatif.
Pengaruh perdagangan
internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan
kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan
masyarakat di dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam
negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan
nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu
selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih
besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan
naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara
yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang
ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor
akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif
menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan demikian,
penurunan nilai kurs mata
uang sendiri akan cenderung meningkatkan ekspor neto,
demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta kejadian internasional akan
memengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui pengaruh nilai kurs mata
uang pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan masyarakat.
Pengaruh ini terasa pada
ekonomi dalam negeri. Bank-bank serta perusahaan-perusahaan besar dan
perorangan dapat meminjamkan uangnya di dalam negeri maupun luar negeri,
tergantung mana yang lebih menguntungkan. Keuntungan ini tergantung dari
tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh masing-masing negara. Bila di AS
lebih tinggi tingkat bunganya, misalnya, maka dana akan mengalir banyak ke AS,
begitu pula sebaliknya. Tetapi, mengalirnya banyak dana ke AS akan
mengakibatkan penawaran kredit menjadi meningkat, dan hal ini akan menurunkan
kembali tingkat bunga disana. Demikian seterusnya sehingga dicapai suau tingkat
bunga yang dapat mempertahankan keseimbangan.
Ruang lingkup Ekonomi
Internasional dapat disimpulkan sebagi berikut:
• Teori dan kebijaksanaan
perdagangan Internasional.
• Teori dan kebijaksanaan
keuangan atau moneter Internasional.
• Organisasi dan kerjasama
Ekonomi Internasional.
• Perusahaan Multi Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Nasional
Dalam Segi
Praktisnya
Ekonomi International adalah meliputi seluruh
kegiatan perekonomian yang dilakukan antar Negara, bangsa maupun antara orang –
orang perorangan dari Negara yang satu dengan Negara yang lain
Tujuan
Ekonomi International
Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang
lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan
kegiatan – kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan,
pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dll
Perbedaan – perbedaan dalam sifat dan cara –
cara antara pedagangan international dengan perdagangan – perdagangan dalam
negeri disebabkan oleh hal – hal dibawah ini :
Perbedaan Negara menyebabkan adanya perbedaan
dalam hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, dsb
Perbedaan bangsa dan daerah menyebabkan
perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat, kesukaaan, musim dan kondisi pasar
Perbedaan yang disebabkan oleh keadaan
politik, social, ekonomi dan cultural
1. Masalah-Masalah Dalam Ekonomi Internasional
Aspek dan permasalahan
apakah yang dipelajari oleh bidang ilmu ekonomi internasional mengenai ketiga
bentuk hubungan ekonomi tersebut? Banyak aspek dan permasalahan yang dikaji
oleh bidang ilmu ini, tetapi berikut ini kita sebutkan beberapa contoh aspek
dan permasalahan utama yang dipelajari oleh bidang ilmu ini:
(a)Pola perdagangan. Mengapa suatu
negara mempunyai pola ekspor dan pola impor tertentu? Faktor apa yang
mempengaruhinya? Misalnya, mengapa justru Indonesia mengekspor minyak bumi,
kayu, tekstil, barang kerajinan, dan mengimpor beras, mesin, bijih besi dan
sebagainya? Apa yang menentukan pola perdagangan seperti ini?
(b)Harga ekspor dan impor. Bagaimanakah
harga barang ekspor dan harga barang impor ditentukan? Faktor-faktor apa yang
menentukannya? Misalnya, mengapa harga minyak bumi dan barang-barang hasil
industri meningkat lebih cepat dari pada harga hasil-hasil pertanian seperti
karet, teh, lada?
(c)Manfaat perdagangan. Apakah manfaat
dari adanya hubungan ekonomi luar negeri bagi suatu negara? Apakah pengaruh
hubungan ekonomi tersebut terhadap kesejahteraan nasional? Apakah untung dan
rugi dari adanya hubungan ekonomi luar negeri dari segi konsumsi, produksi,
distribusi pendapatan dan pembangunan ekonomi pada umumnya?
(d)Pengaruh makro. Apakah pengaruh
hubungan perdagangan terhadap keadaan makro dan moneter di dalam negeri?
Misalnya, apabila ekspor meningkat, apakah akibat dari itu .terhadap tingkat
harga dalam negeri, GDP, jumlah uang yang beredar dan sebagainya?
(e)Mekanisme neraca pembayaran.
Bagaimanakah proses penyesuaian neraca pembayaran suatu negara apabila terjadi
perubahan situasi ekonomi (misalnya, kenaikan harga ekspor) atau apabila
dilaksanakan suatu kebijaksanaan tertentu (misalnya, devaluasi)?
(f)Politik perdagangan luar negeri.
Apakah untung-rugi dari kebijaksanaan pengenaan tarif bea masuk, pelarangan
impor, kuota, subsidi, pajak ekspor dan sebagainya bagi perekonomian nasional
dan bagi perekonomian dunia?
(g)Persekutuan perdagangan. Apakah
akibat dari diadakannya persekutuan perdagangan, seperti Pasaran Bersama Eropah
dan (secara lebih terbatas) ASEAN? Apakah keuntungan dan kerugiannya bagi
masing-masing negara anggota?
(h)Modal luar negeri. Apakah untung-rugi
dari penanaman modal asing dan bantuan luar negeri? Bentuk penanaman modal dan
bantuan yang bagaimana yang menguntungkan dan yang bagaimana merugikan negara
penerima? Adakah tindakan-tindakan yang bisa diambil pemerintah untuk
menghindari atau mengurangi akibat-akibat negatifnya?
(i)Pengalihan teknologi. Bagaimanakah
proses pengalihan teknologi dari suatu negara ke negara lain? Adakah
kerugian-kerugian yang perlu dihindari dalam proses ini? Kebijaksanaan apa-kah
yang bisa memperlancar proses pengalihan teknologi tersebut?